Jumat, 16 April 2010

5 Tempat Indah Melihat Sunset


PEMANDANGAN ketika matahari terbenam merupakan momen yang sangat indah. Bias-bias cahaya matahari yang menyatu dengan rangkaian awan menghasilkan perpaduan warna yang indah.


Banyak dari wisatawan termasuk Anda tentunya, yang ingin melihat keindahan matahari terbenam. Berikut ini lima tempat untuk menyaksikan keindahan matahari terbenam (sunset) dari berbagai daerah di dunia.
 
1. Santorini, Yunani

Santorini merupakan kelompok pulau-pulau kecil yang terletak di Laut Aegea Selatan, sekitar 200 km arah tenggara dari daratan Yunani. Pemandangan matahari terbenam di Santorini akan menjadi salah satu pemandangan paling indah yang pernah Anda lihat. Arsitektur putih kepulauan yang menawan dan tebing yang mempesona hati akan memberikan jalan untuk tampilan matahari terbenam.

2. Laut Mati
Hanya karena namanya laut mati, bukan berarti pemandangan matahari terbenam tidak indah disini. Bahkan, ketenangan permukaan air di sini menghadirkan kualitas gambar foto yang memukau dengan warna kuning keemasannya. Laut Mati dapat dicapai dengan mudah di Yordania dengan menggunakan bus dari Amman, dan Anda juga bisa mengunjunginya dari Israel dengan menggunakan bus, satu jam dari Yerusalem.

3. Taman Nasional Sequoia dan Ngarai Kings, California
Taman Nasional Sequoia dan Ngarai Kings letaknya berdekatan. Di wilayah ini juga terdapat Gunung Whitney, titik tertinggi (14.505 kaki) di 48 negara yang berdekatan. Pohon-pohon tinggi yang ada di Taman Nasional Sequoia menghalangi pandangan matahari terbenam sehingga akan menimbulkan efek yang indah bagi orang-orang yang berada di bawah rimbunnya pepohonan.

Sementara itu matahari terbenam di Kings Canyon juga sangat fantastis. Diantara Grant Grove dan Lodgepole, Anda bisa melihat matahari oranye memancarkan kemegahan sinarnya diantara rangkaian pegunungan.


4. Pantai Amalfi, Italia
Berada di Pantai Amalfi ketika hari menjelang sore, maka Anda akan disuguhkan pemandangan matahari terbenam yang indah. Namun, bila Anda ingin merasakan suasana yang baru, Anda bisa melihat pemandangan dari tebing di sisi atas pantai. Semakin dekat ke pinggiran tebing anda akan menikmati keindahan yang luar biasa.

5. Kairo, Mesir
Gurun pasir di Mesir menjanjikan pemandangan matahari terbenam yang luar biasa dan tentunya berbeda dengan yang ada di pinggir pantai. Matahari yang terbenam di atas kaki bukit berpasir merupakan ikon khas pemandangan gurun, ditambah dengan kenyataan bahwa masyarakat di sini menyembah dewa matahari ribuan tahun yang lalu. Anda akan merasakan ada sesuatu yang istimewa terjadi di sini. (*/OL-5)

www.mediaindonesia.com

Kamis, 15 April 2010


free web counter

Misteri Naga


(dikutip dari buku "
Kisah-Kasih Spiritual - Wisnu Prakasa")

Naga sebagai mahluk yang mempunyai karma baik dan telah mencapai pembinaan kehidupan spiritual tahap tertentu, karena mereka telah melatih pembinaan spiritual yang sangat lama. Pencapaian spiritual yang lama ini menjadikan kaum naga memperoleh berkah dan kedudukan yang terhormat.




Pencapaian dan karma baik yang dimiliki kaum naga, menjadikan banyak naga yang mendapatkan kesempatan untuk mengabdikan dirinya secara langsung sebagai pendamping dan pelindung Buddha, Bhodisatva, dan para mahluk suci lainnya. Sering kita melihat gambar Bodhisatva Kwan-Im sedang berdiri diatas naga yang mengantarkan kemana Sang Dewi pergi.

Kaum naga memiliki berbagai macam ras yang berbeda-beda, dan setiap ras terbagi dalam dua gender yaitu lelaki dan wanita. Dimana naga lelaki mempunyai tanduk yang membesar dibagian atasnya, tetapi naga wanita mempunyai tanduk yang lebih ramping dan kadang mengecil dibagian atasnya.

Selain itu naga lelaki mempunyai janggut yang berkilauan seperti mutiara di dagu dan pada lehernya. Dan naga wanita akan tampak berbeda pada bentuk hidungnya, yang lebih lurus. Dagu dan lehernya tidak memiliki janggut.

Perlambangan energi naga pada Fung-Shui diakui energinya sebagai salah satu pelindung di sebelah kiri dan pembawa energi keberuntungan dengan perlambangan warna hijau atau biru. Sedangkan di sebelah kanan di lambangkan dengan energi macan. Penyatuan kedua energi yang saling melengkapi dapat membentuk suatu energi chi yang baik.

Pada aliran Fung-Shui yang melambangkan arah angin dan musim, dikenal dengan istilah Naga Biru. Yang berarti naga timur dan merupakan perlambangan dari musim spring, dan awal tahun. Macan putih yang berarti macan barat dan merupakan perlambangan arah barat.

Naga merupakan salah satu dari mahluk alam lain yang sangat unik dalam memilih lokasi. Mereka tidak akan sembarang, bahkan dapat dibilang benar-benar sangat berhati-hati dalam menilai dan memperhitungkan lokasi tempat kediamannya. Sehingga tempat dan lokasi yang disukai oleh kaum naga, biasanya akan memiliki energi chi yang sangat tinggi dan baik.

Kelebihan dari kaum naga ini, yang menjadikan kaum naga dikenal memiliki banyak energi berkah dan rejeki yang berlimpah dibandingkan mahluk lainnya. Sehingga beberapa Master Fung Shui yang dapat mengetahui keberadaan naga, akan mempertimbangkannya sebagai suatu kelebihan yang sangat positif.

Inilah beberapa contoh tempat yang lebih disukai oleh kaum naga:
Pertama, tempat dimana terdapat pohon yang pernah disambar petir dan terbakar. Kedua, di laut pada bagian tengah teluk, biasanya ditandai dengan motif ombak yang seperti sisik naga. Ketiga, di dekat pinggir pantai yang terdapat banyak batu karang yang menonjol di permukaan laut. Keempat, di danau yang tenang dan bersih di gunung ataupun di kaki gunung. Kelima, di dalam gua, dimana sering muncul pelangi di atas atau dari dalam mulut gua.

Karena pada umumnya tempat yang disukai Naga sangat erat hubungannya dengan elemen air. Maka naga banyak dihubungi dengan dewa hujan dan batara indra, dewa halilintar (li-kong). Hal ini erat hubungannya dengan cara fung-shui yang mempergunakan unsur air sebagai pembawa energi berkah dan kekayaan.

Untuk menjadi naga diperlukan pembinaan yang tidak mudah, dan waktu yang sangat lama. Salah satu jenis naga berasal dari ular air. Ular air bilamana telah bermeditasi selama 500 hingga 1000 tahun, akan berubah menjadi Ular-Ikan ( ½ Ular ½ Ikan) dimana kepalanya masih berupa ular, tetapi tubuhnya mulai membesar sedikit dan sisiknya membesar seperti ikan, juga ekornya mulai berupa ekor ikan.

Ular-Ikan ini bila melanjutkan meditasinya selama 500 tahun hingga 1000 tahun, maka akan berubah menjadi Ikan-Naga ( ½ Ikan ½ Naga ). Ikan-Naga mempunyai tubuh dan ekor seperti ikan, tetapi kepalanya membesar dan telah menyerupai kepala naga. Pada tahap ini ada juga yang telah menampakkan tanduk kecil di atas kepalanya.

Di Indonesia, Ikan-Naga ini banyak dijumpai di daerah pantai selatan pulau jawa dan bali, karena berkah yang dimiliki Ikan-Naga ini maka banyak penduduk setempat menghormati Ikan-Naga agar dapat diberikan hasil ikan yang berlimpah dan bebas dari wabah penyakit menular.

Ikan-Naga juga mempunyai unsur air yang sangat kuat, sehingga oleh masyarakat jawa di masa lampau banyak diundang sebagai energi yang dapat mencegah terjadinya kebakaran terlebih-lebih dimusim kemarau yang panjang.

Ikan-Naga yang melanjutkan meditasi selama 500 tahun hingga 1000 tahun, akan berubah menjadi Naga Tanpa Tanduk. Seluruh tubuhnya sempurna menjadi naga, dengan warna yang menyerupai biru kehijauan. Walaupun ada juga yang telah mempunyai tanduk, tetapi tanduk dikepalanya masih sangat kecil sekali.

Naga tanpa tanduk ini banyak di jumpai dalam hiasan kerajaan-kerajaan di tanah jawa pada masa lampau. Dimana energi yang terpancar dari naga tanpa tanduk dapat menambah pamor dan wibawa dari tempat yang di diaminya.

Naga Tanpa Tanduk akan menjadi Naga Bertanduk bilamana dapat bermeditasi selama 500 tahun hingga 1000 tahun lagi.
Naga Bertanduk mempunyai tanduk besar yang sempurna, dan ditumbuhi janggut panjang yang berkemilauan seperti pearl. Naga Bertanduk pada tingkat ini sebagian telah dapat terbang di angkasa tetapi kemampuan jangkauannya masih terbatas.

Dibutuhkan meditasi sedikitnya 1000 tahun untuk mencapai Naga Emas yang sempurna, tubuhnya dapat berubah warna seperti: cahaya emas, ataupun warna matahari. Naga Emas dapat terbang kesegala penjuru alam, walaupun tampaknya tidak mempunyai sayap. Adapula jenis naga lainnya yang tampak memiliki sayap di badannya.

Tidak banyak naga yang dapat mencapai tingkat Naga Emas. Salah satunya dapat kita lihat sebagai pengikut Bunda Mulia yang mengabdikan dirinya pada Bunda Mulia dan mendapat tugas untuk memegang dan menjaga Pusaka Stempel Perintah Bunda Mulia. Selain itu banyak pula naga-naga lainnya yang mengabdikan dirinya untuk menjaga dan menjunjung tinggi perintah Bunda Mulia.

Salah satu kursi tahta Bunda Mulia merupakan jelmaan dari 12 naga, dan jubah dan tongkat Kebesaran Bunda Mulia juga merupakan jelmaan dari naga-naga emas. Pada saat Bunda Mulia menampakkan dirinya di gunung Kun-Lun, 12 naga menjelma sebagai alas duduk Teratai Emas Bunda Mulia. Pada bagian atas Teratai emas Bunda Mulia tampak sinar putih bagaikan cahaya matahari dan sinar emas bagaikan cahaya rembulan. Cahaya ini merupakan sinar dari tubuh dan janggut naga yang menjelma sebagai Teratai Emas.

Masih banyak lagi kisah naga yang mengabdikan dirinya pada Bunda Mulia, Bodhisatva, pewaris ajaran dan murid Bunda Mulia. Hasil meditasi dan karma baik dari kaum naga, menjadikan kaum naga memiliki berkah dan energi rejeki yang luar biasa banyaknya. Hal ini membuat kaum naga banyak di hormati dan di berikan persembahan oleh manusia. Semua ini bertujuan, agar kiranya sang naga sudi melimpahkan berkah keberuntungan yang dimilikinya.

Kaum naga juga dapat mengerti bahasa burung dan binatang lainnya. Dimana ada suatu cerita legenda yang menjelaskan bilamana seseorang memakan hati naga, dia dapat mengerti bahasa binatang. Kepercayaan ini tidak hanya dipercayai oleh masyarakat China terdahulu, tetapi juga di indonesia. Cerita tentang hati naga yang menjadikan seseorang mengerti bahasa binatang juga dipercayai oleh penganut kepercayaan jawa kuno di Indonesia.

Kisah ini mungkin telah menjadi legenda di tanah jawa, kisah hati naga dapat dilihat pada cerita Aji Saka. Aji Saka merupakan orang pertama yang menginjak tanah jawa dan sebagai nenek moyang manusia di tanah jawa.

Selasa, 04 Maret 2008

Minggu, 13 Januari 2008

Ikan Langka



Deep Sea Angler

Itu sih namanya dalam Bahasa Inggris. Nama Indonesianya apa ya? Ikan Lentera? Aku pertama kali liat ikan jenis ini dari buku Ensiklopedia Ikan yang dibeli mamaku dari sales yang datang ke rumah. Intinya sih, ini salah satu jenis ikan laut dalam. Penampakannya emang jelek dan nyeremin yaa..

Fitur yg menarik dari ikan ini ya lentera-nya itu. Istilah lain untuk lenteranya adalah Photophore. Lentera itu dipake untuk memancing calon mangsa untuk mendekat (Walopun yang kebayang, tampang si ikan ini makin serem dengan ada cahaya di depan mukanya


:evil:). Tadinya kukira si lentera itu selalu nyala, tapi ternyata dari artikel-artikel yang kubaca si lentera itu ON OFF. Dari artikel lain lagi, ternyata yang bikin nyala lenteranya itu adalah keberadaan bakteri-bakteri khusus yang menguasai teknologi (walaah..) bernama Bioluminescence. Persis seperti kunang-kunang. Btw, brarti si bakteri dan si Deep Sea Angler itu bersimbiosis mutualisma dong? Hmm, tampaknya demikian. Perlu baca2 lebih lanjut
Lenteranya itu kan emang menarik perhatian banget, tapi ternyata ada lagi hal yang unik dari si Deep Sea Angler ini. Yaitu kehidupan seksualnya (kyahahaha..)
Jadi ya, seperti beberapa makhluk hidup lain, Deep Sea Angler yang betina emang lebih populer dan mencolok. Deep Sea Angler yang jantan ukuran tubuhnya lebih kecil dan beda dari yang betinanya (Yup, gambar yang beredar pada umumnya itu gambar ikan betina). Terkait dengan kehidupan seksualnya, si jantan ini harus menggigit si betina di sisi tubuhnya dan nempel di situ dengan menggunakan gigi seperti kait. Setelah nempel, pembuluh darahnya akan bersatu dengan pembuluh darah si betina, dan bakal selama hidupnya dapat supply makanan dari betina. Jadi seperti parasitlah. Nah, setelah nempel itu jugalah baru si jantan bisa ngoper sperma untuk melanjutkan kehidupan generasi selanjutnya. Satu betina bisa ditempeli beberapa jantan lho. Hee, kayak selebriti aja ya Klo ada jantan yang gagal nempel di betina, ya matilah dia kelaparan. Pejantan yang malang..